Skip to main content

Nasehat Untuk Ibu






Ibu, sosok yang sangat penting didalam keluarga, begitu pentingnya sosok ibu digambarkan oleh para ulama-ulama terdahulu sebagai “guru pertama atau madrasah pertama” bagi anaknya atau .

Seorang ibu pasti menginginkan anaknya sukses di dunia maupun di akhirat, tidak ada ibu yang sengaja menjerumuskan anaknya kedalam sesuatu yang mudharat apalagi sengaja mencelakakan anaknya. Akan tetapi, seorang ibu yang minim pengetahuan dan bekal agama saat mendidik anak sangat mungkin melakukan hal yang sebaliknya.

Faktanya, sudah berapa banyak ibu meminta anaknya yang masih kecil belajar berkendara baik motor maupun mobil diumur yang belum semestinya dan bangga saat anaknya sudah bisa mengantar ibunya kemana-mana. Padahal yang demikian itu membahayakan karena ketidakstabilan emosional anak dalam berkendara.


Berapa banyak ibu yang sengaja menyuap ke kantor-kantor agar menerima anaknya bekerja dan bangga saat anaknya memegang jabatan yang tinggi dengan hasil curang (sogokan).

 Berapa banyak ibu yang dengan rasa kasihan dan tidak teganya enggan membangunkan anaknya untuk sholat subuh dan isya meskipun sudah baligh tanpa berfikir bagaimana nasib anaknya kelak.

Berapa banyak ibu yang membujuk suaminya untuk membelikan anak-anaknya gadget, laptop, maupun tv di kamar masing masing anak agar anaknya tidak ketinggalan informasi. Namun nyatanya benda-benda itulah yang menjadi jalan anaknya untuk lalai.

Berapa banyak ibu yang meminta anaknya belajar  pengetahuan dunia tapi enggan mengajarkan pekara sholat, ngaji, duduk bersimpuh dengan ulama pada anak-anaknya dan bangga anaknya menjadi orang “bergelar” tapi bahkan tidak beradap kepada orangtuanya.

Berapa banyak ibu yang bangga anaknya menguasai banyak bahasa dengan menyekolahkan anaknya kesekolah umum dari pada menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren mendalami ilmu agama untuk belajar ilmu pengetahuan islam dan memperbaiki bacaan AL-Qur’an bahkan menghafalkanya.

Berapa banyak Ibu yang mendoakan anaknya agar menjadi anak yang berguna bagi umat tapi saat ujian anaknya mencari bocoran jawaban atau bangga jika anaknya lulus meskipun dia sadar telah melakukan kecurangan. Bahkan ada beberapa ibu yang membolehkan anaknya memiliki rapor dari sekolah formal tanpa harus mengikuti pembelajaran.

Dan masih banyak “ketidaktauan” seorang ibu yang harus dilakukan karena minimnya pengetahuan khususnya dalam bidang agama.

Wahai perempuan ! (khususnya yang sudah menjadi ibu) sesungguhnya engkau adalah guru pertama bagi anak-anakmu dan  engkau merupakan jantung dari negara-negaramu. Jika ingin anak mu baik maka perbaiki dirimu dan jika ingin negara mu baik maka perbaikilah dirimu dan jangan sia-siakan hidup mu yang berarti ini.

Anak-anak itu amanah, hanya boleh dididik sesuai keinginan yang menitipkan ( Allah SWT ) bukan sesuai hawa nafsu. Tahanlah hawa nafsu yang sifatnya duniawi, ingat dan renungkanlah untuk apa kita dan anak-anak kita diciptakan. Dan kelak, pasti semuanya kembali kepada kita , hisab detail atas apa yang telah kita ajarkan. Kebaikan akan kembali kepada kebaikan begitupun sebaliknya.

Wahai orang tua !!! perbanyaklah istighfar, belajar dan kajilah ilmu-ilmu agama, jadikanlah AL-Qur’an dan Hadist serta kalam ulama sebagai pedoman hidup, Amalkan sedikit-sedikit dan ajaklah seisi rumah untuk mengamalkanya.

Wahai orang tua !!! kita tidak akan bisa lolos dari hisab dengan alasan “maaf saya tidak tau jikalau harus mengajarkan ini itu” karena perintah menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dimana pun, kapan pun, tidak terhenti saat kita menjadi nenek dan kakek, terus sampai kita meninggalkan dunia ini.

Jadikan diri kita setiap harinya pencari ilmu, ada rasa ingin tau yang besar terhadap islam beserta hikmahnya yang tujuannya bukan untuk berdebat dan merasa paling hebat, tetapi untuk di amalkan dalam hidup kita sehari-hari.




Comments

Post a Comment

Terpopuler

MENGAPA GONTOR MENAHAN IJAZAH ALUMNINYA???

Mengapa Gontor menahan ijazah para alumninya sebelum dinyatakan lulus dalam pengabdian (1 tahun)? Disebar keseluruh penjuruh nusantara bahkan tempat terpencil sekalipun? Bukan kah itu menunda hak para alumninya? Bukan kah itu mempersulit para alumninya untuk masuk ke dunia perkuliahan?. Masalah pengabdian ini pula yang sering dipermasalahkan oleh para orang tua / wali santri alumni baru. Banyak orang yang tidak paham dan mengerti Gontor tetapi sok mengerti dan paham, sehingga timbullah paham-paham yang tidak semestinya ada yang dapat menodai paham Gontor sebagai mana mestinya. Untuk menghindari itu semua sebaiknya tanya kepada orang yang lebih paham tentang Gontor, namun jika enggan mungkin bisa langsung terjun kedalam dunia pendidikan di Gontor dengan cara hidup dan menetap di Gontor J ( Udkhulu fi kuntur kaffah ) Masuklah kedalam Gontor secara keseluruhan. Gontor didirikan dengan landasan pengalaman, keilmuan, spiritual yang tinggi yang mana para pendirinya tidak akan menga

RESENSI BUKU "ME"

  Penulis : @BriliAgung & dodirustandi  |  Penerbit : Qultum Media   |  Code : 979-017-306-7   |  Rencana Terbit : Februari 2015   |  Jenis Cover : Soft Cover   |  Halaman : 218   |  Ukuran : 135 x 200 mm   |  Berat : 300 gram   |  Bahasa : Indonesia   |  Sinopsis: Sebagian dari kita mungkin bingung saat ngejalanin masa muda atau yang biasa disebut anak muda galau. Bingung karena tidak ada yang bisa mengerti kita atau bingung karena menentukan cita-cita kita. Buku ini menjelaskan metode STIFin (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, atau Insting) yang bisa membantu untuk mengatasi segala jenis yang ada di dalam kehidupan kita. Buku ini juga menjelaskan metode